Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Filsafat Sebagai Pengantar IMAN Berdasar Logika

Mengenal Filsafat Sebagai Pengantar IMAN Berdasar Logika

Oleh: Halley Kawistoro

Filsafat secara bahasa bisa dimaknai segala bentuk pemikiran yang mendalam atau pemahaman atas sebuah dasar yang dikaji mendalam. Secara sederhana pemikiran manusia yang mendalam atas sesuatu hal bisa disebut Filsafat.
Dunia mengenal Plato dan socrates sebagai seorang filsuf. Namun, semakin kesini. Siapapun bisa menjadi seorang filsuf yang bertanggung jawab atas kehidupannya. Beda halnya dengan tokoh muslim yang menjadi sentral pemahaman dan dasar pemikiran untuk prilaku berkehidupan memegang tokoh MUHAMMAD SAW sebagai tokoh untuk diteladani.
Ilmu filsafat mengajarkan seseorang manusia untuk berpikir secara mendalam. Merenungkan sesuatu sampai ke ujung akar/dasar permasalahannya. Secara kehidupan sosial, seseorang yang memahami filsafat akan memiliki perbedaan pandangan yang mencolok dengan yang lainnya.
Pemahaman yang mendalam atas kajian ilmu atau dasar pemikiran. Manusia bisa saja menjadi makhluk yang anti-sosial, enggan bergaul, bahkan menjadi makhluk yang superior atas makluk lainnya. Dasar pemahaman ini merupakan bentuk pemahaman klasik yang disebarkan dengan dasal ilmu pengetahuan asal usul manusia dari teori Evolusi. Yang saat ini pun, masih menjadi perbedaan antara satu sama lain.
Teori Evolusi menjadikan manusia sama seperti makhluk kebanyakan atau sekedar organisme yang hidup karena perubahan dari alam. Setidaknya, filsafat memberikan dasar kajian atas sebuah ilmu untuk dipelajari secara mendalam.
Setelah tulisan di atas, izinkan penulis memberikan sedikit pemahaman atas sebuah konsep filsafat yang menjadi dasar pemahaman manusia yang meyakini Islam sebagai sebuah ilmu yang berdasar Al-Quran dan Hadits. Panggil Saya Muslim?
Filsafat dari islam
Setiap kehidupan manusia tidak lepas dari permasalahan. Bagi manusia yang meyakini Islam sebagai agamanya. Ia akan menemukan dasar pemahaman dan jawaban dari setiap permasalahannya dari Al-Quran dan Hadits. Al-Quran menjadi dasar pertama yang diturunkan langsung oleh Allah S.W.T (tuhan) kepada manusia yang diberi kemuliaan langsung yaitu Muhammad S.A.W.
Penulis mencoba menguraikan secara sederhana akar dari filsafat islam dikembalikan kepada Al-quran dan Hadits. Sedangkan tokoh-tokoh pemikir lainnya muncul dengan memberikan tafsir yang bersumber dari kedua dasar tersebut.
Memang memusingkan berfikir dan bertanya. Untuk Apa manusia ada? Pertanyaan tersebut bisa kita sepakati pernah terbesit di lubuk hati saudara sekalian. Jawaban tersebut bisa saja muncul dengan kajian dari berbagai sumber. Pertentangan mendasar antara teori evolusi dan Islam membedakan asal-usul manusia secara umum. Penolakan pemahaman yang pertama adalah ‘manusia sebagai hasil evolusi dari makhluk sebelumnya (Primata) Atau evolusi dari Hewan. Secara logika akan muncul, penerimaan dengan data dan kajian secara logika. Namun secara iman, akan terjadi penolakan yang mendasar secara sederhana manusia merupakan anak-cucu dari manusia sebelumnya yaitu Adam A.S. pernah muncul pertanyaan : duluan telur atau ayam? Bila secara logika dan dikajji secara ilmu akan muncul jawaban dengan kajian menyeluruh tentang pertanyaan tersebut. Namun, secara iman muncul jawaban sederhana bahwa semua makhluk yang ada di bumi merupakan ciptaan Allah dan atas Izin Nya.
Sesederhana itu bila Islam Menjawab pertanyaan secara pemikiran/filsafat yang di miliki filsuf sekalipun.
Filsafat Sebagai Pengantar Iman berdasar logika
Kajian kehidupan akan muncul dengan sendirinya kepada manusia yang berakal. Munculnya Iman secara bahasa yang berarti kepercayaan/keyakinan. Menjadikan iman sebagai hal penting yang menjadi dasar prilaku. Iman mengantarkan pada sebuah keyakinan yang absolut atas sebuah pemahaman. Seperti halnya dalam kajian ilmu pengetahuan secara menyeluruh tak berbatas. Begitu juga iman yang tidak akan ditemukan persamaan antara satu orang dan orang lainnya. Keadaan iman seorang manusia bisa saja Fluktuatif naik turun. Sedangkan iman yang dianggap paling tinggi adalah keadaan manusia secara islam yang dikenal sebagai istiqomah (berpegang teguh atas keyakinan).
Secara logika iman merupakan hal yang tidak masuk akal. Contoh sederhana seorang muslim bisa menahan puasa satu hari sampai satu bulan penuh untuk menunaikan sebuah tanggung jawab dan merupakan janji yang harus ditunaikan bila dikaji secara mendalam. Untuk itulah Pemikiran mendalam atau filsafat menjadi pengantar iman manusia untuk berfikir. Untuk apa kehidupan anda di dunia? Terjawab oleh dasar islam. Manusia sebagai pemimpin bagi dirinya sendiri dan pemimpin diatas bumi yang dipijaknya dengan tanggung jawab untuk menjaga hidup dan lingkungannya. Dengan dasar manusia menjaga hubungan sesama manusia dan manusia menjaga hubungan dengan lingkungan. Iman menjadikan manusia bisa menjaga hubungan nya dengan sang Pencipta.
Konsep logika akan menjadikan Iman manusia semakin teguh dan tidak menjadikan Iman sebagai cara berpikir yang tidak masuk akal. Penulis menggambarkan nya seperti kehidupan setelah kematian. Secara logika dan kajian ilmu belum bisa diterima manusia dan kita pribadi berpikir bahwa ada kehidupan lain sesudah kematian. Namun logika dilemahkan dan dipaksa untuk menerima pemahaman tersebut dengan Iman. Iman pun terbantu berdasar logika yang sudah tidak sanggup lagi mendefinisikan pemahaman kehidupan setelah kematian.
Iman berdasar logika yang penulis maksud adalah posisi dimana Iman telah diterima sepenuhnya dan logika menjadi pendukung atas hal yang telah diyakini sepenuhnya. Hal ini juga bisa terjadi di kajian ilmu lainnya. Saat logika sudah tidak mampu lagi menjawab sebuah permasalahan atau pertanyaan. Logika akan menjadi dasar penguat untuk hal diluar cakupannya yang terbatas.
Sedikit uraian diatas bisa memberikan jawaban dengan cara pandang sederhana atas kehidupan yang kita jalani. Iman dan Yakin lah atas kehidupan yang anda jalani. Selalu yakin atasa yang anda lakukan untuk mencapai hasil yang maksimal. Selalu yakin untuk menjadi pemimpin yang berbuat baik minimal untuk diri sendiri. Setelah itu yakinlah hidup anda juga berguna bagi orang lain dan makluk hidup lainnya. Akhir kata “Istiqomah dan Tawakal” menjadi pertanyaan yang harus kita jawab bagi anda pembaca muslim. Untuk sebuah tujuan yang hakiki. wallahu a’lam bishawab.
Hormat saya

Penulis.
Halley Kawistoro
Halley Kawistoro Seorang Tenaga Pengajar di Sekolah Menengah Pertama yang ingin menyalurkan kemampuan di bidang Menulis dan bermanfaat Bagi Orang Lain

Post a Comment for "Mengenal Filsafat Sebagai Pengantar IMAN Berdasar Logika"